Rabu, 14 November 2018

Enjoying Makassar Culinary Night with them! 💞💞



Makassar Culinary Night cheer us up!

Akhirnyaaaaa.. setelah beberapa minggu sibuk dengan kegiatan kampus, beberapa jurnal, berkilo-kilo tanggung jawab, dan jutaan tugas yang harus dituntaskan hingga saya harus mengesampingkan quality time dengan keluarga seperti biasanya, sampai-sampai sudah dapat telepon dari Dato Ibu yang memperingatkanku dengan ucapan:

"Heba'na di' mengurus dikampus, sampai tidak pernah mko kumpul kesini"

OMG! Telepon tersebut bagaikan SP1 bagi saya 🤔😱😮 Begitulah Dato Ibu menunjukkan kecemburuannya karena weekendku beberapa minggu terakhir kuhabiskan dikampus, bukan bersamanya, juga Oma, ataupun sepupu-sepupu dan tante-tanteku pada foto diatas yang tiap minggunya berkumpul di Rumah Mangasa.

Beruntungnya, Makassar Culinary Night membantu saya menghilangkan kecanggungan dan perasaan ndak-enakan karena sudah beberapa minggu tidak ketemu mereka.

Well.. seperti tahun yang sudah-sudah, keseruan Makassar Culinary Night memang tidak pernah meleset dari sebelumnya. Yang membuat saya kagum adalah..... dibalik kulinernya yang rame (yaiyalah.. namanya juga Makassar Culinary Night ), live music yang kececontent acara yang seru, juga dekorasinya yang instagrammable.. Panitia MCN ternyata masih peduli untuk menyiapkan tempat ibadah yang nyaman bagi pengunjung muslim, tak jarang juga saya mendengar beberapa panitia dengan ramah mengingatkan para pengunjung untuk menjaga kebersihan, walaupun tidak semua pengunjung peduli akan kebersihan dan masih pede menghasilkan sampah. Tapi intinya, saya salut dengan panitianya!

Setelah puas icip-icip syantiq, ketawa-ketiwi sambil ngelambe, dan berfoto manjyaaah akhirnya kami pun kembali ke habitat alias pulang ke Rumah Mangasa. Etapinyaaaa... Ketika kami keluar menuju parkiran, jalanannya macet abis shayyyy.. Saya rasa, area parkir bagi pengunjung butuh sedikit perhatian (Atau haus perhatian?! 😝😆). Penyebab kemacetan itu sepertinya karena banyak pengunjung yang memarkir kendaraan roda empatnya dibahu jalan sedangkan jalanan tersebut cukup sempit dan padat karena merupakan jalur menuju icon kota Makassar.

High Literature and Popular Literature

  Ciri-ciri sastra High Literature 1.    Rational. Karya Sastra High Literature biasanya tercipta setelah melalui kajian yang mendalam ter...