Ciri-ciri sastra High Literature
1. Rational. Karya Sastra High Literature biasanya tercipta setelah melalui kajian yang mendalam
terhadap fenomena sosial yang terjadi, maka dari itu biasanya pembahasannya
menjadi sangat masuk akal karena berdasarkan fenomena nyata yang terjadi.
2. Melampaui Zaman. Karya sastra High Literature seringkali membahas
mengenai masalah-masalah yang tidak luput oleh zaman seperti isu rasis,
politik, perbudakan, ketidakadilan jender, dan sebagainya.
3. Berciri Khas. Karya Sastra High Literature memiliki ciri khas gaya kepenulisan tertentu yang
dapat mewakili identitas penulisnya.
4. Banyak Mengkritik. Penulis Sastra High Literature biasanya menyampaikan
keresahannya mengenai kekeliruan yang terjadi dalam masyarakat melalui
karyanya.
5. Serius. Karya-karya sastra High literature biasanya memuat
pembahasan yang serius dalam aspek ekonomi, politik, maupun sosial dan
menyelipkan fakta sosial didalamnya sehingga butuh pengetahuan dan kepekaan
yang tinggi untuk memahami karya tersebut.
Ciri-ciri
sastra Popular Literature
1. Over Fictional. Berdasakan fungsi Sastra
Populer yaitu untuk menghibur pembaca, maka dari itu biasanya Sastra Populer
dibuat dengan imajinasi yang tinggi bahkan terkadang cerita pada karyanya tidak
lazim karena bertujuan untuk menarik minat pembaca (Contohnya: Harry Potter).
2. Situasional. Dalam hal ini, maksud dari
situasional ialah bahwa karya Sastra Populer seringkali tercipta karena tren-tren
tertentu yang sedang berkembang pada saat itu sehingga karya tersebut menjadi
terkenal dan laku terjual hanya untuk saat-saat tertentu.
3. Komersial. Karya Sastra Populer cenderung mengikuti
tren-tren yang terjadi di masyarakat sehingga karya Sastra Populer seringkali menjadi
Best Seller dan memberikan keuntungan
yang besar bagi penulis.
4. Kontemporer. Karya Sastra Populer cenderung memiliki
perpaduan dari berbagai unsur gaya kepenulisan yang beda dari karya sastra
konvensional.
5. Banyak Dikritik. Karya Sastra Populer membutuhkan banyak kritik positif maupun negatif untuk membangun rasa penasaran masyarakat dan menaikkan popularitas buku tersebut agar laku di masyarakat.
6. Picisan. Karya-karya Sastra Populer seringkali
bercerita mengenai kisah cinta remaja dan sejumlah pembahasan yang tidak
terlalu serius.