Jumat, 24 Mei 2019

T E R U R A I

Kutitip rindu pada setiap pulang yang membawamu pergi,
serta serangkai cemas yang enggan untuk beralih.

Pada jemarinya, kau bererat
dan sisi kiri kemudimu tak lagi menjadi tempatku.

Kini bersama dengan kepergianmu, membawaku pada kenyataan bahwa tawa mungkin takkan lagi sebahagia hari-hari kemarin.

Ingatan tentang sajak yang belum usai olehmu, juga semua bualan yang terlanjur kupercayai ternyata adalah hal yang cukup menyakitkan bagiku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

High Literature and Popular Literature

  Ciri-ciri sastra High Literature 1.    Rational. Karya Sastra High Literature biasanya tercipta setelah melalui kajian yang mendalam ter...